Etnopedagogi masih menjadi suatu konsep yang asing serta belum terlalu dikenal bagi sebagian kalangan dalam dunia pendidikan Indonesia saat ini. Hasil penelitian terbaru dari Sugara dan Sugito (2022) yang berjudul peluang dan tantangan penerapan etnopedagogi di Indonesia menunjukkan bahwa belum ditemukan konsep yang jelas untuk etnopedagogi di Indonesia sampai saat ini. Hambatan yang berasal dari belum matangnya konsep menyebabkan  implementasi etnopedagogi  yang  belum siap,  seperti minimnya  kompetensi  guru mengenai  etnopedagogi itu sendiri. Berdasarkan hasil penelitian terbaru yang mengunakan metode kajian pustaka 10 tahun terkahir tentang etnopedagogi menyatakan bahwa perlu adanya pematangan yang lebih mendalam dan lanjut mengenai konsep dan teori dari etnopedagogi dalam pendidikan dasar ini. . Pematangan tersebut dilakukan baik dengan uji coba maupun pendekatan model yang tepat dalam implementasi etnopedagogi. Sementara di Indonesia, secara konsep etnopedagogi baru menekankan landasan dan strategi yang cocok untuk etnopedagogi, yakni landasan filsafat, psikologis, dan sosial budaya.

FKIP Universitas Mataram melalui Jurusan Ilmu Pendidikan baik program studi PGSD dan PAUD telah menetapkan etnopedagogi sebagai bentuk penciri dan kekhasan dari prodi PGSD dan PGPAUD sehingga dapat dibedakan dengan prodi PGSD dan PAUD lainnya di seluruh Indonesia. Karena merupakan penciri dan kekhasan dari prodi, maka perlu diselenggarakan suatu forum ilmiah untuk mengkaji lebih mendalam tentang konsep kebudayaan serta seni dan penerapan etnopedagogi di pendidikan dasar. Tema mengenai etnopedagogi masih relatif baru dan masih mencari pola yang tepat untuk digunakan pada pembelajaran. 

Berdasarkan hal-hal yang disebutkan di atas maka perlu dilaksanakannya kegiatan Kuliah Umum tentang Kebudayaan dan Kesenian sebagai basis Etnopedagogi dalam pendidikan dasar tahun 2024 ini. Kuliah umum ini bertujuan  untuk menjabarkan  konsep  kebudayaan dan kesenian sebagai penopang etnopedagogi dari beberapa daerah terutama dalam pandangan seni melayu dan komtemporer, dan tantangan dari  etnopedagogi  secara  konsep maupun operasional.